Minggu, 24 Mei 2009
Ditumbuhkan dari ketulusan dan jiwa luhur yang senantiasa kaukantungi:
di sini benak masih menggelitik.
Masih kuingat, menu - menu pelajaran yang kauhidangkan pada kami disertai bumbu - bumbu cerita tentang keindahan dan kesopanan, kini tlah habis tersantap
Hafal - hafalan dan rumus -- rumus serta nasihat laksana peluru - peluru yang kaumasukkan pada senjataku 'tuk jelang masa depan 'gar dapatkan kemenangan tiada tara
Tiga tahun sudah tereguk manisnya kekudusan jiwamu
Kaurajang satu - satu dari kami dengan keputihan hati
Kaugelarkan lipatan - lipatan harap sebagai bekal dalam menyongsong zaman
Tiga tahun sudah tereguk manisnya kekudusan jiwamu
Kini, hanyalah potongan puisi yang dapat kami hadiahkan
Namun, walaupun hanya potongan puisi,
biarlah ini dapat menjadi kenangan bahwa di antara kita pernah terjalin sebentuk kasih Sahabatku,
Semalam kau berbagi bahagia denganku
Kau bercerita dengan binar mata yang seolah mampu menandingi kilau bintang
Kau bercerita tentang cinta yang datang dengan tidak terduga
Tentang impian usang yang tiba-tiba bersinar menjadi nyata
Dan akupun larut dalam bahagia yang kau rasakan
Sahabatku,
Bahagia yang kau rasa adalah sutra dewangga bagi sukmaku yang miskin dan renta
Bahagiamu adalah kilau ratna mutu manikam bagi jiwaku yang kusam dan lusuh
Bahagiamu adalah mahkota puncak menara gading yang tak akan pernah bisa kugapai dengan tanganku yang lelah..
Bahagiamu, sahabatku.. hanya dapat aku lihat dan kagumi tanpa dapat kurasakan..Sahabatku,
Aku memejamkan mata dan mencoba membayangkan diriku dalam bahagia yang kau rasa
Mencoba memimpikan dia sebagai cinta yang baru saja engkau raih
Tapi kenapa yang kurasakan adalah perih luka yang belum kering dari belati yang ia hunjamkan?
Kenapa yang ada hanyalah airmata menggenang yang mendidihkan kelopak mataku?
Sahabatku,
Aku bahagia atas bahagiamu
Tapi tanpa dapat aku cegah, hatiku pun berteriak serak atas perih dan getir yang tiba-tiba ia rasakan
Sukmaku sesak sebab kenangan getir akan dirinya bagaikan air bah menerjang kejam
Membanjiri seluruh relung jiwa..
Mengisi kembali setiap celah dengan rindu akan sentuhannya
Menyiksa setiap ujung syarafku dengan kenangan akan dekapnya
Sahabatku,
Aku mencintainya
Sungguh…
Pertemuan kita kali ini
Bukan sekedar kawan lama tak jumpa
Tapi kita bertemu ada satu makna
Kita punya satu perjuangan
Andai ada kasih antara kita
Kita kembalikan kepada Yang Esa
Agar ia suci tulus dan ikhlas
semoga Alloh memberkati
Sambutlah tangan sahabat saudaramu
Pimpinlah ia melangkah bersama
Satukan hati kita teguhkan ia
Berdiri bersama untuk kebenaran
Berkorban itu artinya terkorban
Janganlah gentar untuk berjuang
Demi agama dan bangsa
Inilah jalan kita
Malam siang berlalu
Gerhana kesayuan
Tiada berkesudahan
Detik masa berlalu
Tiada berhenti
Oh syahdunya
Sejenak ku terkenang
Hakikat perjuangan
Penuh onak dan cabalan
Bersama teman - teman
Arungi kehidupan
Oh indahnya o ooo
Berat rasanya
Didalam jiwa
Untuk melangkah
meninggalkan semua
Kasih dan cinta
Yang terbina
Diakan selamanya
O ooo
Slamat berjuang sahabatku
Semoga Alloh berkatimu
Kenangan indah bersamamu
Takkan kubiar dia berlalu
Berjuanglah hingga ke akhirnya
Dan ingatlah semua ikrar kita
Hati ini sayu mengenangkan
Sengsara di dalam perjuangan
Jiwa ku merana dan meronta mengharapkan
Kedamaian dan jua ketenangan wo uwo
Tetapi kuatur pada hakikat
Suka dan duka dalam perjuangan
Perlu ketabahan dan kekuatan
Keteguhan hati berlandaskan iman
Slamat berjuang sahabatku(sahabatku)
Semoga Alloh berkatimu (berkatimu)
Kenangan indah bersamamu (bersamamu)
Takkan kubiar dia berlalu (ooooo)
Berjuanglah hingga ke akhirnya
Dan ingatlah (ingatlah) semua ikrar kita
Baroedak Pasbent '27 n Baroedak RCB '15